-4-
Imam Nasser Muhammad
Al-Yamani
14 - 07 - 1436 H
03 - 05 - 2015 M
05:49 pagi
[Ikuti tautan ke pos asli untuk pernyataan itu]
https://nasser-alyamani.org/showthread.php?p=187543
___________
Dan kami menambahkan bayan terperinci dari muhkam yang diturunkan (Al-Qur’an) dengan perkataan yang berat..
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan sholawat serta salam atas semua nabi dan rasul dan semua orang yang beriman sampai hari kiamat.
Dan Allah telah memerangi setiap setan terkutuk yang menghalangi jalan yang lurus dan memutarbalikkan pernyataan dari tempat yang dimaksudkan, apakah dialog itu eksklusif untuk orang-orang kafir Quraisy? Sebaliknya, kami memerintah dengan keputusan yang ditunggu antara bangsa-bangsa sesuai dengan janji bahwa Tuhan berjanji kepada mereka semua untuk menghakimi di antara mereka dalam apa yang mereka berbeda tentang, dan keputusan itu secara umum. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا لَّذِيْنَ هَا دُوْا وَا لصّٰبِــئِيْنَ وَا لنَّصٰرٰى وَا لْمَجُوْسَ وَا لَّذِيْنَ اَشْرَكُوْۤا ۖ اِنَّ اللّٰهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
"Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang Sabi'in, orang Nasrani, orang Majusi, dan orang musyrik, Allah pasti memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat. Sungguh, Allah menjadi saksi atas segala sesuatu."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 17)
Mengapa Anda salah mengartikan pernyataan dari tempat yang dimaksudkan? Apakah Anda tidak tahu bahwa semua orang yang mengikuti agama yang benar dari nenek moyang mereka dan menyembah Tuhan saja, yang tidak memiliki pasangan di semua waktu dan tempat, tidak termasuk orang-orang Sabi’in yang beriman? Sesungguhnya kaum Sabian adalah orang-orang yang biasa menyembah berhala sampai ketika datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka, mereka mengikuti panggilan Allah dan berpaling dari menyembah tuhan-tuhan mereka, dan orang-orang itu disebut orang-orang mukmin Sabi’in, artinya mereka menyembah berhala-berhala hingga ketika datang kepada mereka kebenaran dari Tuhan mereka, mereka mendapat petunjuk, sehingga mereka meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Allah semata tanpa sekutu.
Adapun orang-orang beriman selain Sabi’in, mereka adalah orang-orang yang tidak menyembah siapa pun di hadapan Tuhan mereka, dan Allah adalah yang disembah pertama kali dalam kepercayaan mereka, dan mereka tidak menyembah siapa pun di hadapan Tuhan mereka, dan mereka tidak disebut mukmin Sabi’in; Sebaliknya, mereka disebut orang-orang yang beriman kepada Tuhannya. Dan mereka tidak menyembah siapa pun di hadapan Tuhan mereka sampai mereka menjadi tuli terhadap ibadah-Nya, sebaliknya, Allah adalah Tuhan pertama mereka. Bagaimana mereka bisa disebut Sabi’in sedangkan Allah adalah Tuhan pertama yang mereka sembah, dan mereka tidak menyembah siapa pun di hadapan-Nya? Dan di antara mereka ada keturunan orang-orang mukmin yang mengikuti bapak-bapak mereka karena mereka mendapati mereka beribadah kepada Allah semata tanpa sekutu, lalu anak-anak mereka mengikuti mereka dalam kebaikan setelah mereka dan tidak menyekutukan Tuhan mereka dengan apa pun.
Hukum ini berlaku untuk semua bangsa, generasi ke generasi, hingga Hari Kebangkitan.
Kami telah membawa kepada Anda bukti yang jelas dari Al-Qur'an yang Agung bahwa hukum yang komprehensif menunggu mereka dari Tuhan mereka, yang akan memisahkan mereka semua pada Hari Kebangkitan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا لَّذِيْنَ هَا دُوْا وَا لصّٰبِــئِيْنَ وَا لنَّصٰرٰى وَا لْمَجُوْسَ وَا لَّذِيْنَ اَشْرَكُوْۤا ۖ اِنَّ اللّٰهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
“Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang Sabi’in, orang Nasrani, orang Majusi, dan orang musyrik, Allah pasti memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat. Sungguh, Allah menjadi saksi atas segala sesuatu.”
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 17)
Dan kami tidak memungkiri bahwa di dalam kaum Quraisy ada kaum yang beriman yang menyembah Allah semata dan tidak bersekutu sebelum diutusnya Nabi Penutup Muhammad, Rasul Allah karena hal itu bertentangan dengan firman Allah SWT. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰٮهُ ۚ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّاۤ اَتٰٮهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ
"Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan, "Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya." Tidak, Al-Qur'an itu kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau; agar mereka mendapat petunjuk."
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 3)
Tetapi dengan kelicikan Anda, Anda ingin mengarang kontradiksi dalam pernyataan Imam Al-Mahdi untuk memadamkan cahaya Allah, dan Allah hanya akan menyempurnakan cahaya-Nya, bahkan jika para penjahat membenci penampilannya.
Hal yang sama berlaku untuk semua orang beriman yang tidak pernah menyembah berhala; Sebaliknya, Allah adalah Tuhan pertama mereka, sehingga mereka tidak termasuk di antara orang-orang Sabi’in, karena Sabi’in adalah orang yang biasa menyembah berhala seperti ayah dan kakeknya menyembah mereka, kemudian dia meninggalkan ibadah mereka dan meninggalkan ibadah mereka dan menyembah Allah saja, dan Allah adalah Tuhan yang sebenarnya.
Bagaimanapun, kami telah merinci dalam pernyataan sebelumnya bahwa hukum komprehensif itu mencakup orang-orang yang beriman sejak awal ibadah mereka pada awalnya mereka menyembah Tuhan saja dan tidak menyembah berhala sampai dia menyebut mereka Sabi’in! Sesungguhnya Sabi’in hanyalah mereka yang biasa menyembah berhala, api, matahari atau bulan, dan kemudian menjauhkan diri dari ibadah mereka dan hanya menyembah Allah saja tanpa mempersekutukan-Nya, dan adapun orang-orang yang tidak menyembah siapa pun di hadapan Tuhan mereka, dan Allah adalah Tuhan mereka yang pertama mereka sembah, dan mereka tetap teguh dalam ibadah mereka sampai mereka bertemu Tuhan mereka, dan di antara mereka ada keturunan orang-orang beriman yang keturunannya bergabung dengan mereka dalam kebaikan.
Dan aku memperingatkanmu agar tidak memutarbalikkan pernyataan yang benar dari tempatnya, wahai anda yang menyebut dirinya Umm Shumoukh, dan kami tahu bahwa Anda masih memiliki banyak kelicikan di saku Anda, Bawalah apa yang Anda miliki insya Allah kami mencari Anda, dan kami menambahkan pernyataan terperinci dari muhkam yang diturunkan (Al-Qur’an) dengan perkataan yang berat, dan kami membimbing ke jalan yang benar dengan cahaya Bayan Keterangan yang benar dari Al-Qur’an, dengan izin Allah Tuhan semesta alam.
Salam kepada para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam
Al-Imam Al-Mahdi Al-Muntadhar
Nasser Mohammad Al-Yamani
_______________
======== اقتباس =========
ونزيد البيان تفصيلاً من محكم التنزيل بالقول الثقيل ..
بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على كافة الأنبياء والمُرسلين وجميع المؤمنين إلى يوم الدين، أمّا بعد..
وقاتل اللهُ كلَّ شيطانٍ رجيمٍ يصدُّ عن الصراط المستقيم ويحرّف البيان عن موضعه المقصود، فهل كان الحوار حصريّاً في كفار قريش؟ بل حكمنا بالحكم المنتظر بين الأمم حسب وعدٍ وعدهم الله جميعاً بالحكم بينهم فيما كانوا فيه يختلفون، وكان الحكم بشكل عام. تصديقاً لقول الله: {إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ(17)} صدق الله العظيم [الحج].
فلماذا تحرِّف البيان عن موضعه المقصود؟ ألا تعلم أنّ جميع الذين اتّبعوا ملّة آبائهم الحقّ وعبدوا الله وحده لا شريك له في كلّ زمانٍ ومكانٍ ليسوا من المؤمنين الصابئين؟ كون الصابئين هم الذين كانوا يعبدون الأصنام حتى إذا جاءهم الهدى من ربّهم اتّبعوا داعي الله وصبأوا عن عبادة آلهتهم، وأولئك يُسمّون بالمؤمنين الصابئين بمعنى أنّهم كانوا يعبدون الأصنام حتى إذا جاءهم الحقّ من ربّهم اهتدوا فتركوا عبادة الأصنام وعبدوا الله وحده لا شريك له.
وأمّا المؤمنون غير الصابئين، فهم الذين لم يكونوا يعبدون من قبل ربّهم أحداً وكان الله هو المعبود الأوّل في عقيدتهم ولم يعبدوا أحداً قبل ربّهم، وأولئك لا يُسمّون بالمؤمنين الصابئين؛ بل يُسمون بالذين آمنوا بربهّم. ولم يكونوا يعبدون من قبلِ ربّهم أحداً حتى صبأوا عن عبادته؛ بل الله كان معبودهم الأول، فكيف يُسمّون بالصابئين والله هو أوّل ما عبدوا ولم يعبدوا من قبله أحداً؟ ومنهم ذريات مؤمنون اتّبعوا آباءهم كونهم وجدوهم يعبدون الله وحده لا شريك له فاتبعتهم ذرّيتهم بإحسانٍ من بعدهم ولم يشركوا بربّهم شيئاً.
وينطبق هذا الحكم على كافة الأمم جيلاً بعد جيلٍ إلى يوم القيامة. وجئناك بالبرهان المبين من القرآن العظيم أنّه ينتظرهم حكمٌ شموليٌّ من ربّهم يفصِل بينهم جميعاً يوم القيامة. تصديقاً لقول الله تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ(17)} صدق الله العظيم [الحج].
ولم نفتِ أنّ في قريش قومٌ كانوا مؤمنين يعبدون الله وحده لا شريك له من قبل بعث خاتم الأنبياء محمد رسول الله كون ذلك يخالف قول الله تعالى: {بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ} صدق الله العظيم [السجدة:3]. ولكنك بمكرك تريد أن تفتريَ تناقضاً في بيانات الإمام المهديّ لتطفئ نور الله ويأبى الله إلا أن يتمّ نوره ولو كره المجرمون ظهوره.
وكذلك ينطبق على كافة المؤمنين الذين لم يسجدوا لصنمٍ قط؛ بل كان الله هو معبودهم الأول فلا يُعدّون من الصابئين كون الصابئ هو من كان يعبد الأصنام كما يعبدها آباؤه وأجداده ثمّ صبَأ عن عبادتها وترك عبادتها وعبد الله وحده وكان الله هو معبوده الحقّ.
وعلى كلّ حال، لقد فصّلنا في البيان من قبل أنّ الحكم شموليٌّ يشمل المؤمنين من بادئ عبادتهم، فأوّل ما عبدوا الله وحده ولم يكونوا يعبدون الأصنام حتى يطلق عليهم الصابئين! كون الصابئ هو فقط من كان يعبد صنماً أو ناراً أو شمساً أو قمراً ثم صبَأ عن عبادتهم وعبد الله وحده لا شريك له، وأمّا الذين لم يكونوا يعبدون من قبلِ ربّهم أحداً وكان الله ربّهم هو أوّل ما عبدوه وثبتوا على عبادتهم حتى لاقوا ربّهم ومنهم ذرّيات قومٍ مؤمنين لحقت بهم ذريتهم بإحسان.
وأحذّرك من تحريف البيان الحقّ عن مواضعه يا من يسمي نفسه أم شموخ، ونعلم أنّه لا يزال في جعبتك الكثير من المكر فهاتِ ما لديك فنحن بإذن الله لك لبالمرصاد، ونزيد البيان تفصيلاً من محكم التنزيل بالقول الثقيل، ونهدي إلى سواء السبيل بنور البيان الحقّ للقرآن بإذن الله ربّ العالمين.
وسلامٌ على المرسلين، والحمد لله ربّ العالمين..
الإمام المهديّ المنتظر ناصر محمد اليماني.
___________
اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..